Kongres
Ekaristi Keuskupan II
Keuskupan Agung Semarang
Keuskupan Agung Semarang
~(˘▾˘~)
~(˘▾˘)~
(~˘▾˘)~
ƪ(˘⌣˘)┐ƪ(˘⌣˘)ʃ┌(˘⌣˘)ʃ Hari Pertama ƪ(˘⌣˘)┐ƪ(˘⌣˘)ʃ┌(˘⌣˘)ʃ
Tepat pukul 10.45, kami
rombongan peserta KEK II KAS dari Paroki Kumetiran berangkat menggunakan mobil.
Kami terdiri dari Pak Djoko Bing dan Mas Agung (Orang Tua), Kak Rika dan Puan
(OMK), Bening dan aku (Anak & Remaja). Sesampainya di Gereja Hati Kudus
Tuhan Yesus Pugeran, Bening dan aku diturunkan. Rombongan lainnya melanjutkan
perjalanan menuju Klodran dan Ganjuran.
Memasuki arena Gereja
Pugeran, kami berdua lalu melakukan registrasi. Ternyata, ada kesalahan teknis.
Di absensi, Bening tertulis berasal dari Gereja Santo Yusuf mana gitu (*lupa). Jadi, jelas saja kita
tak mungkin satu wilayah, apalagi satu rumah saat live in. Setelah registrasi, kami mengambil snack lalu berbaur dengan teman-teman baru.


Ternyata, aku masuk
wilayah Ngestiharjo Kidul. Aku nanti akan tinggal di kediaman keluarga Ibu
Sunarni, di Jomegatan RT 05. Menurut wilayah, aku akan adorasi di Gereja Brayat
Minulya. Teman sekamarku bernama Mbak
Warih. Teman satu mobilku nanti selain Mbak
Warih adalah Safio.
Di hari pertama, awalnya aku hanya berbaur dengan anak-anak SMP Stella Duce 1 yang kebetulan adalah sekolahku. Mereka antara lain: Pandu, Abi, Gita, Andre, Andrea, Andre anaknya Pak Warindra, Owen, Vania.
Di hari pertama, awalnya aku hanya berbaur dengan anak-anak SMP Stella Duce 1 yang kebetulan adalah sekolahku. Mereka antara lain: Pandu, Abi, Gita, Andre, Andrea, Andre anaknya Pak Warindra, Owen, Vania.
Karena wilayahku
terakhir dijemput, aku malah mendapat berkat, berupa teman-teman baru yang
narsisnya ora nguati. Mereka adalah Mas Angga dan Sanjaya J.
Aku senang bisa kenal dan dekat dengan mereka. Bagiku, mereka adalah nyawa anak
dan remaja KEK II KAS. Tanpa mereka, mungkin sepi sekali.
Sesampainya di tempat live in, kami disambut oleh tuan rumah.
Mereka sangat ramah pada kami. Setelah makan siang, kami beristirahat sebentar
lalu mandi. Lalu, sekitar jam 15.30, kami dijemput dengan mobil menuju Gereja
Brayat Minulya untuk mengikuti Ekaristi Pembukaan KEK II KAS dan Adorasi
Ekaristi.


Di sana, kami kembali
bertemu dengan peserta KEK II KAS kategori anak & remaja. Ekaristi
konselebrasi ini dipimpin dengan konselebran utama yaitu Uskup Agung KAS, Mgr.
Johannes Pujasumarta. Perayaan ekaristi berlangsung dengan khidmat dan meriah.
Seusai misa, ada adorasi ekaristi. Kami berjalan memutari gereja untuk menuju
Gua Maria. 

Acara dilanjutkan
dengan makan malam. Oke, selama
mengikuti KEK II KAS, saya selalu menjadi cah
“elang” (kecer lan ilang) (˘_˘"). Nah, di saat berpisah dengan kelompok
dan wilayah, saya bertemu dengan Mas
Angga, Abi, dan Sanjaya. Hahaha, mereka adalah orang yang pertama kali saya
datangi saat berpisah dengan kelompok dan wilayah.
Ya sudah, karena aku kehilangan teman kelompok dan wilayah, aku berbaur saja dengan mereka, hehehe (“Weh, edan, lanang kabeh (˘_˘") Tapi, tenang, mereka baik. Dan dua di antaranya calon romo, kok).

Ya sudah, karena aku kehilangan teman kelompok dan wilayah, aku berbaur saja dengan mereka, hehehe (“Weh, edan, lanang kabeh (˘_˘") Tapi, tenang, mereka baik. Dan dua di antaranya calon romo, kok).

Nah, baru seusai makan
malam aku baru bisa bertemu kembali dengan teman satu kelompok. Kelompokku
namanya HOSEA, nomor 21. Anggotanya adalah Pandu, Raras, Sandy, Vincent, Desta,
Ansello, Patra, dan aku. Fasilitatornya adalah Fr.Yayan dan Sr.Desideria, CB.
Games
pertama
dalam KEK II KAS ini adalah Guardian
Angel. Jadi, kita masing-masing memegang lilin kecil yang menyala. Di
setiap sudut akan ada frater yang membawa sebuah lilin besar. Dari 28 kelompok,
25 kelompok akan bertugas menjaga lilinnya masing-masing, dan tiga kelompok sisanya
akan menjadi pemadam api lilin kecil. Aturannya, lilin besar yang dibawa para
frater tidak boleh dipadamkan. Nah, kita dituntut untuk menjaga lilin kita agar
tidak mati dari tiupan tiga kelompok tersebut. Fr.Yayan senantiasa mengingatkan
kita untuk dekat dengan lilin besar, agar kalau salah satu lilin anggota HOSEA
mati bisa langsung minta api dari dari lilin besar.
Duh,
permainan ini bikin sumuk, karena
harus menghindari kejaran tiga kelompok yang berusaha mematikan nyala lilin
kita. Dan, tambah sumuk karena wajah
kita persis di depan api, ckckck. Enaknya,
games ini diiringi musik, jadi bisa
sambil joged-joged gitu deh ƪ(˘⌣˘)┐ƪ(˘⌣˘)ʃ┌(˘⌣˘)ʃ.


Setelah selesai, kita
tentu saja akan berefleksi. Saya mengumpamakan, lilin kecil itu adalah semangat
yang ada dari diri kita, lilin besar adalah sumber kehidupan abadi (Tuhan
Yesus), dan tiga kelompok tadi adalah setan. Nah, dalam hidup tentu saja kita
selalu digoda oleh setan, tapi tergantung kita akan bertahan atau terjerumus.
Agar tidak tergoda, kita harus senantiasa mendekatkan diri pada Tuhan, Sang
sumber kekuatan dan kehidupan sejati (˘ʃƪ˘).
Setelah itu, kita sharing pengalaman pribadi kita yang
berkaitan dengan games tersebut.
Dalam kelompok, Pandu dan aku yang kena jatah mensharekan pengalaman kita.
Seusai sharing, tiap kelompok wajib membuat yel-yel untuk persiapan outbond besok.

Seusai sharing, tiap kelompok wajib membuat yel-yel untuk persiapan outbond besok.


Waktunya pulang dan aku kembali jadi cah ilang (˘_˘"). Untung di depan gereja ketemu sama Safio, teman semobil. Ternyata, di dalam mobil, Suster wilayah dan Mbak Warih kebingungan nyariin aku dan Safio, hahaha (`▽´)-σ.
Kembali ke keluarga live in. Gosok gigi, cuci tangan, kaki, dan
muka. Berdoa. Tidur.
Oke, hari pertama selesai, dan cukup berkesan.
Oke, hari pertama selesai, dan cukup berkesan.
\(‾▿‾\)
\(´▽`)/
(/‾▿‾)/ Hari kedua
\(‾▿‾\)
\(´▽`)/
(/‾▿‾)/
Aku bangun jam 04.00.
Tidurku sedikit kurang nyenyak. Jam 04.30 aku mandi, dan sekitar setengah jam
kemudian baru selesai, hehehe. Setelah kami siap, kami sarapan dan
berbincang-bincang dengan tuan rumah. Pukul 06.30, kami dijemput menuju Gereja
Brayat Minulya untuk misa harian. Khotbah Romonya lucu :D


Setelah misa, kami
sarapan di belakang gereja, dan lagi-lagi aku jadi cah ilang, ckck. Tapi,
tenang, kan ketemu Mas Angga, Abi, dan Sanjaya lagi, hehe.
Teman yang setia, hahaha :D.
Mari kita menuju
Padepokan Bagong Kussudiardja. Dengan naik mobil, kita meluncur ke daerah
Bantul sanaaaaa.. Sesampainya di
sana, kita langsung disambut oleh visualisasi dan tarian pembuka.


Setelah itu snack, lalu Outbond dengan tema “Duc in
Altum” (Tinggal dalam Kristus dan berbuah) ƪ(ˆ▽ˆ)ʃ.


Pos
1
Jesus wanna be.. (Siapa Yesus bagiku..??)
Jesus wanna be.. (Siapa Yesus bagiku..??)
Di pos ini, kami
anggota kelompok HOSEA berusaha menyusun puzzle
dengan keheningan, dengan kontak mata saja. Setelah jadi, kami diminta untuk menuliskan
dalam secarik kertas sebuah refleksi.
1.)
Perasaanku
menyusun puzzle dalam keheningan,
jadi lebih berkonsentrasi. Belajar
sabar juga
menunggu giliran menempelkan potongan gambar.
2.)
Gambar yang terbentuk adalah Yesus, Sang Gembala Utama.
3.)
“Siapakah Yesus bagiku”. Bagiku, Yesus adalah kakakku. Sebab Ia menjadi
teladanku dan sumber semangatku.
Makna:
Kita hanya dapat menemukan Yesus dalam keheningan. Yesus adalah Gembala yang
menuntun kita domba-domba-Nya. Dan Yesus sebenarnya adalah segalanya bagi kita.
Pos 2Ranjau Cinta (Mengenal Jejak Tuhan Yesus dalam diriku)
Di sini kita belajar
mendengarkan suara hati dengan melangkah di kotak-kotak yang telah disediakan. Diharapkan
suara hati kita benar dan dapat menuntun kita menuju pada Yesus.
Yang salah melangkah
akan diberi kartu merah dan yang benar diberi kartu berwarna kuning. Keduanya
berisi perilaku baik (kuning) dan buruk (merah). Tujuannya adalah kita mendapatkan
banyak kartu kuning dan jika bisa tak perlu mendapatkan kartu merah.
Saya mendapat dua kartu
kuning dan empat kartu merah. (“Welah, piye
iki malah akeh sing abang (˘_˘"). Setelah itu, tentunya kita
berefleksi.
Bunyinya, antara lain:
Bunyinya, antara lain:
-Kartu kuning
1.) Mengikuti Perayaan Ekaristi dengan sungguh-sungguh (“Wah, bener banget ini, hehe”).
2.) Tidak pilih-pilih dalam berteman (“Asal udah tahu kalau baik, pasti ga pilih-pilih, deh”).
1.) Mengikuti Perayaan Ekaristi dengan sungguh-sungguh (“Wah, bener banget ini, hehe”).
2.) Tidak pilih-pilih dalam berteman (“Asal udah tahu kalau baik, pasti ga pilih-pilih, deh”).
-Kartu merah
1.) Kalau minta sesuatu harus dituruti (“Salah besar. Aku selalu lihat situasi dan kondisi”).
2.) Kegagalan membuat patah semangat dan tidak mau berusaha lagi (“Ya, sedikit ada benarnya juga L”).
3.) Mencontek teman pada saat ulangan (“Hehe, benar. Tapi, itu dulu. Uniknya, aku mendapatkan dua kartu merah khusus perilaku yang ini”).
1.) Kalau minta sesuatu harus dituruti (“Salah besar. Aku selalu lihat situasi dan kondisi”).
2.) Kegagalan membuat patah semangat dan tidak mau berusaha lagi (“Ya, sedikit ada benarnya juga L”).
3.) Mencontek teman pada saat ulangan (“Hehe, benar. Tapi, itu dulu. Uniknya, aku mendapatkan dua kartu merah khusus perilaku yang ini”).
Makna : Diharapkan kita
lebih peka mendengarkan suara hati, tak perlu mendengarkan kata orang. Karena
suara hati selalu menuntun kita ke jalan yang benar.
Pos 3
Aku ingin dekat dengan Yesus
Pos ini dibagi menjadi
dua bagian. Tentu saja sebelumnya, kita meneriakkan yel-yel kelompok. Pertama
adalah berjalan mendaki Gunung Sempu sambil memegang pundak teman di depannya
membentuk kereta dengan mata tertutup slayer. Namun, teman yang berjalan paling
depan tidak ditutup matanya dan bertanggung jawab atas keberhasilan dan
keselamatan kawan kelompoknya dalam mendaki. Kebetulan, yang menjadi
koordinator kali ini adalah Pandu. Sambil mendaki, kita menyanyikan lagu Aku
Cinta Yesus dalam versi bahasa Inggris (I
Love You Jesus) dan bahasa Jawa (Aku
Tresna Yesus).


Sesampainya di pos
pergantian, kami ceritanya memanggul salib (Aduh, tapi ini salibnya kecil
sekali, sama aja kita ga ngerasain
apa-apa..).


Perjalanan naik sangat
melelahkan, membuat gerah, keringat mengucur deras karena cuaca sangat terik.
Sesampainya di atas, kami dipersilahkan beristirahat sebentar sambil berefleksi
di bawah pohon yang rindang.
Makna : Dari kedua games ini, kita merasakan lebih dekat
dengan Kristus, merasakan betapa sengsaranya Tuhan Yesus memanggul salib ke
Bukit Golgota. Panas dan lelah, kelompok HOSEA berhasil sampai atas tanpa
mengeluh.
Selain itu, kami melatih memberi kepercayaan pada koordinator.
(Ini slayer punya Dami yang penuh tanda tangan peserta KEK II KAS kategori anak & remaja)
(Ini slayer punya Dami yang penuh tanda tangan peserta KEK II KAS kategori anak & remaja)
Pos 4
Ndherek Gusti Yesus nganti tekaning pati
Perjalanan berlanjut
keliling komplek Gereja Salib Suci, Gunung Sempu. Games kali ini berada di medan yang beresiko, karena kanan-kiri
adalah jurang. Di pos ini, Pandu kembali bertindak menjadi koordinator yag
bertugas untuk “lompat-lompat” dan kita anggota kelompok sisanya melingkar
mengelilingi Pandu tapi tidak saling berhadap-hadapan. Kita diikat oleh tali
yang melingkar dan tugas kami adalah mengumpulkan kertas-kertas warna yang
disebar panitia. Kami saling kerjasama dan bergantian untuk menjadi penunjuk
arah. Ini games yang sangat menguras
tenaga dan tentunya keringat.


Setelah berhasil
menyelesaikan games ini, kami turun
untuk mencari tempat refleksi yang enak. Eh,
kita bukannya berefleksi tapi malah mendengarkan Fr.Yayan dan Sandy sharing
tentang panggilan Yesus (Sandy ingin menjadi seorang pastor, maka tahun
ini ia masuk Seminari Mertoyudan).
Makna : Kita mengikuti
Yesus sampai mati, tak peduli segala halangan, rintangan, serta resikonya.
Sekarang, adalah
waktunya makan siang. Banyak cerita menarik di sini J
Aku selalu saja dipoyoki dengan Mas
Angga oleh teman sekelompok, Sr.Desideria, CB dan Fr.Yayan (˘_˘") (nyebelin, aku ga tau sebabnya apa). Pokoknya, aku gagal memimpin doa setelah
makan karena geli tak bisa berhenti tertawa karena terus-menerus dipoyoki. Untung,
Fr.Yayan berbaik hati menggantikan aku untuk memimpin doa karena tidak tega,
hehehe. (Thank you, Frater (`˘⌣˘)-c<´⌣`“)
Pos
5 dan 6
So what gitu loh..
So what gitu loh..
Di Pos 5, kami membasuh
tangan, kaki, dan wajah kita dengan air dari Sumur Yakub. Wah, segarnya :D.


Di Pos 6, kita menonton
tiga film.
1.) Film 1 : Love 2008
2.) Film 2 :Chicken ala Charte
3.) Film 3 : Forrest Bumpy
1.) Film 1 : Love 2008
2.) Film 2 :Chicken ala Charte
3.) Film 3 : Forrest Bumpy
Setelah itu, kita
kembali berefleksi.
Bagiku, yang paling
berkesan adalah film ke-2. Dari film ini, kami belajar untuk lebih menghargai
makanan karena masih banyak saudara-saudara kita di luar sana, yang masih
kesulitan pangan dan menderita kelaparan. (Aku janji ga akan buang-buang makanan lagi).
Pos 7
Pisungsung kagem Gusti Yesus
Nah, di sini kita
diajak Romo Gunawan untuk berjalan ke area Salib Suci berdiri dan patung pieta (patung Tuhan Yesus di pangkuan
Maria sesaat setelah diturunkan dari salib) berada dalam hening. Di atas patung
pieta tertulis, “Sami-sami wanita Sang Dewi pinuji piyambak” dengan aksara Jawa.


Di sini, Romo meminta
kita menulis di dua kertas origami yang sudah dibagikan panitia, “Niat-niat
saya setelah mengikuti KEK II KAS tanggal 22-24 Juni 2012, yaitu..”
-Keluarga
menjadi lebih peka, membantu orang tua membersihkan rumah (menyapu, mencuci piring setelah makan, merapikan tempat tidur, dan sebagainya).
menjadi lebih peka, membantu orang tua membersihkan rumah (menyapu, mencuci piring setelah makan, merapikan tempat tidur, dan sebagainya).
-Gereja
lebih aktif dalam kegiatan kegerejaan (lektor, mazmur, dan sebagainya).
lebih aktif dalam kegiatan kegerejaan (lektor, mazmur, dan sebagainya).
-Diri
Sendiri
mengikuti
perayaan ekaristi dengan sungguh-sungguh dari awal sampai akhir.

Setelah selesai, Romo
meminta kami menyalin tulisan kita sama persis pada kertas origami lainnya,
lalu menempelkannya di papan.


Sesudahnya, jam bebas,
kita semua saling minta tanda tangan, nomor handphone,
alamat facebook dan twitter, dan berfoto bersama J
(Hayo, nomor hape sapa, hayo (¬-̮¬).
Sampai di tempat live in, aku langsung menyambar handuk
dan mandi. Keramas, keramas.. Setelah mandi, tiba-tiba langsung dijemput (“wah,
kesuwen adus iki (˘_˘").
Kita menuju ke halaman
belakang Gereja Brayat Minulya. Tepat
jam 19.00 acara dimulai. Wah, asyik ini, bisa duduk bareng Mas Angga,
Abi, dan Sanjaya, hehehe :D Acaranya nyanyi-nyanyi dan nonton film.
Wah, lagunya jadi heboh banget karena
dinyanyiin sama Mas Angga, Abi,
Sanjaya, dkk :3.
“Aku cinta dia..Aku
sayang dia..Sebut saja nama Yesus, Yesus, Yesus..Sebut saja nama Yesus, Yesus,
Yesus..Sebut saja nama Yesus, Yesus, Yesus..
Yesus, Yesus, Yesus,
Yesus, yes, yes..Yesus, Yesus, Yesus, Yesus, waw, waw..Dialah kekasihku.” (•ˆ⌣ˆ•)°
• · ♡·♥ JESUS ♥·♡ · • °(з´⌣`ε).


Setelah acara ngeteh, waktunya adorasi ekaristi.
Kira-kira saat itu jarum jam menunjukkan angka 21.00. Kita beriringan dengan
tertib dan hening menuju ke gedung Gereja Brayat Minulya. Adorasi berjalan
sekitar satu jam. Setelah itu, waktunya pulang dan tidur..
Oke, ini hari kedua dan amat, amat, sangat berkesan :D.
Oke, ini hari kedua dan amat, amat, sangat berkesan :D.
(~‾▿‾)~~(‾▿‾~)(~‾▿‾)~~(‾▿‾~) Hari ketiga (~‾▿‾)~~(‾▿‾~)(~‾▿‾)~~(‾▿‾~)
Hari ini aku rajin banget. Bangun jam 03.30 dan jam 04.00
udah mandi. Takut telat, karena jam 06.00 kita udah dijemput untuk transit ke Gereja Brayat Minulya lalu ke
Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran. Setelah berkemas, kita pamit sama bu
Sunarni sekeluarga. Kami sangat berterima kasih boleh menumpang di rumahnya dan
minta maaf udah sangat merepotkan.
Setelah berpamitan, kami dijemput, cusssss..
Sampai di Gereja Brayat
Minulya, kita lagi-lagi jadi yang pertama kali sampai (“kerajinen po piye to?”). Katanya jam maksimal jam 06.30 sampai, eh, tapi ternyata jam 07.00 baru
berangkat, wah ngapusi iki ;).
Dalam perjalanan ke
Ganjuran, aku mulai nggalau (“weseh”(¬-̮¬). Aku mulai mereplay segala moment tiga hari dua malam
ini J.
Segalanya.. Aku ga rela harus pisah sama
Mas Angga dan Sanjaya, dkk Щ(º̩̩́Дº̩̩̀щ), (kalau Abi sih, aku satu
sekolah). Mereka semua “sesuatu” ee
(˘̩̩̩.˘̩ƪ).
Pertama-tama, kita
peserta KEK II KAS kategori anak dan remaja menitipkan tas di SMP Kanisius
Bambanglipura, sedangkan kategori OMK menitipkan tasnya di SMA Stella Duce.
Sampai di Gereja Hati
Kudus Tuhan Yesus, Ganjuran, aku kaget setengah mati..ga nyangka bakalan seramai ini : o langsung inget, namanya juga Kongres Ekaristi Keuskupan og, neg ramai ya wajar.
Aku langsung nyari-nyari Mas Agung sama Pak Djoko
Bing..Wuaduh, susah banget, saking ramenya..ckck.. ~("O"~)
(~"O")~. Untung Mas Agung dan Pak Djoko Bing ngliat aku njuk ngawe-awe,
hahaha..
Selama ekaristi puncak
sekaligus penutupan KEK II KAS ini, lagu-lagu yang dipakai semua gaya Jawa dan
pakai iringan gamelan juga. Njogjani
banget, TOP deh!! (y).




Saat mau ambil tas di SMP Kanisius Bambanglipura, aku ketemu Mas Angga. Hmm, di situ aku pamit dan nyampaiin terima kasihku sama dia udah mau jadi kawan yang solid selama live in. Pokoknya, aku ga bakal lupain kebaikan dia, Abi, Sanjaya, dkk ya walau mereka narsisnya ra nguati, hebohnya ga ketulungan. Setelah jabat tangan dan sedikit ungkapan perpisahan (´._.`)\('́⌣'̀ ), aku lanjut ambil tas.
Pas balik ke komplek HKTY Ganjuran, kita utusan Paroki Kumetiran foto bareng dulu sama Uskup Agung Semarang, Mgr. Pujasumarta, Pr.

Dari kiri ke kanan: Mas Agung, Pak Djoko Bing, Uskup Agung KAS, Kak Rica, Puan, Nikkita, "tanpa Bening nih, ngilang sih dia")
Hahaha, sepertinya, sesampai di Jogja, aku akan kangen sama mereka semua (ʃƪ'⌣') (´▽`) - c<ˇ εˇ) (" ˆ⌣ˆ>ԅ(ˆ⌣ˆԅ).
Rasanya, aku pengen
ikut KEK III KAS, empat tahun lagi, dan semoga bisa bertemu mereka lagi (۳˚Д˚)۳.
Eh, selesai KEK,
Fr.Yayan malah operasi pengangkatan tumor jinak di kepalanyaL.
Get well soon, Frater. Kami selalu
mendoakanmu(˘ʃƪ˘).
Pokoknya, acara seperti KEK KAS ini harus tetap berlanjut. Kegiatannya sangat bermanfaat dan penuh makna. Motto live in KEK II KAS juga sangat cocok setelah diterapkan, “I come, I live in, I learn to do and to feel. So, I really know and understand: Who I am and who you are. But, above all things, we are the members of a big family: the members of one GOD.”
Pokoknya, acara seperti KEK KAS ini harus tetap berlanjut. Kegiatannya sangat bermanfaat dan penuh makna. Motto live in KEK II KAS juga sangat cocok setelah diterapkan, “I come, I live in, I learn to do and to feel. So, I really know and understand: Who I am and who you are. But, above all things, we are the members of a big family: the members of one GOD.”
(“Saya datang, saya
hidup di dalamnya, saya belajar berbuat dan merasakan. Maka, saya benar-benar
mengetahui dan mengerti: Siapa diriku dan siapa dirimu. Tetapi, di atas
segala-galanya, kita adalah anggota satu keluarga besar: anggota satu ALLAH”).
Yang saya dapat dari KEK II KAS ini antara lain, makna ekaristi yang sesungguhnya, keluarga angkat yang baik, teman-teman yang solid (˛•̃ •̃)/\(•̃ •̃¸).
Yang saya dapat dari KEK II KAS ini antara lain, makna ekaristi yang sesungguhnya, keluarga angkat yang baik, teman-teman yang solid (˛•̃ •̃)/\(•̃ •̃¸).
Ini
ceritaku, apa ceritamu? ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮
° • · ♡·♥ τнänk чöü ♥·♡ · • °
Ini komik KEK
*just for fun

° • · ♡·♥ τнänk чöü ♥·♡ · • °
Ini komik KEK
*just for fun








Setelah itu..tidur dulu ya..tunggu ceritaku besok pagi..


